Friday, March 30, 2012

PHOTO HUNTING (hosted by RIOGH DESIGN)

Hi Everyone……
Riogh Design mengadakan acara Photo hunting pada:
Minggu 08 April 2012.
Untuk Hunting ini ada 3 Sesi, Yaitu :

Sesi Foto I : 09.00 - 11.00 (ketik : sesi 1 untuk pendaftaran)
Sesi Foto II : 12.00 - 14.00 (ketik : sesi 2 untuk pendaftaran)
Sesi Foto III : 15.00 – 17.00 (ketik : sesi 3 untuk pendaftaran)

Jln. Darma Raya RT07/ RW05 ,kelurahan pejaten barat ,pasar minggu ,Jakarta selatan.
Rencanannya akan diadakan dengan perbandingan 1:10.
Dan Model nya adalah :
1. Chacy Luna Callista.
2. Lenny Jupita.
3. Tania Irawan.
Wardrobe : Lingerie - Bikini 2 Pcs

Setiap foto yg dipergunakan kami diperoleh dari model dan dengan seijin model .

Biaya Per Sesi :

-Early Bird : Rp. 330.000,-/Sesi & Untuk 2 Sesi Rp.600.000,-
(Utk Para peserta yang mendaftar dan membayar sebelum tgl 24 maret 2012 )

-Reguler : Rp. 350.000,-/Sesi & Untuk 2 Sesi Rp.650.000,-
(Utk peserta yang mendaftar dan membayar dari tgl 25 maret – 7 april 2012 )

-On The Spot : Rp.400.000,-/Sesi
-Snack & drink 1 sesi
- Kalau mengikuti 2 sesi dikasih free lunch

Biaya diatas termasuk :
- Fee Model
- Wardrobe
- Costume
- Biaya Lokasi


Tata Cara Pendaftaran :
1. Sms : Nama lengkap, E-Mail Address dan Sesi yang dipilih (sesi 1< Sesi 2 atau sesi 3) Ke 085692390077
Contoh Format SMS :
"sexy sunday" ,pacebona , bonaitam@yahoo.com, sesi 1

2. Setelah mendapatkan No ref,peserta diharapkan membayar 5(Lima) Hari setelah mendapatkan No reff.
Mohon maaf bagi pendaftar yang tidak transfer sesuai dengan batas waktu yang kita tentukan, akan kami geser posisinya apabila ada pendaftar pengganti .

3. No Refund untuk peserta yang Batal & NO Replacement


Tata Cara Pelaksanaan Hunting :
- Pembagian grup ditentukan oleh panitia, dan dapat dilihat di Name Tag.
- Peserta diharapkan untuk hadir tepat waktu.
- Acara akan dimulai sesuai jadwal walaupun ada peserta yang terlambat.
- Peserta tidak diperkenankan membawa teman di lokasi hunting.

Tuesday, March 20, 2012

Kebaya in Country


PAY PHOTOGRAPHY
Present :
Hunting Photography Themes.

::: KEBAYA IN COUNTRY :::

# Sabtu, 24 Maret 2O12
# Surabaya Country,
Jln. Pahlawan Surabaya 118 SBY
# Pukul : 14.OO - Selesai

# MODEL
1. Yosi Zahra
2. Sesilia Shela
3. Nena Alisson
4. Chriezta aja
5. Devanya Yolanda
6. Nadia Putri
7. Cut Venty

# PENDAFTARAN
* Rp. 100.000,-
( Tgl 10 s/d 18 Maret 2012 )
* Rp. 150.000,-
( Tgl 19 s/d 23 Maret 2012 )
* Rp. 200.000,- ( On The Spoot )

# INFORMASI
* Praba
Pin : 2834207C
Ph. : 085648363633
* Hadeye
Pin : 21F4A706
Ph. : 085733319002

https://www.facebook.com/events/266759983406819/

# Support By
* Surabaya Country
* Gudang Kamera
* Hot Salsa ( Dyan Nugra ).
* T.A.P n Friends
* Alpha Red Photography
* Keluarga Sempurna Photography

Monday, March 19, 2012

The Kube 2

The Kube 2

Kube kembali hadir dengan seri keduanya yaitu The Kube 2. Mp3 dengan touch screen terkecil di dunia ini memiliki body yang terbuat dari aluminium sehingga lebih kokoh, skin yang bisa diganti sesuai dengan keinginan dan fitur baru seperti playlist dan lock.





Produk buatan Bluetree Electronic PL Singapore ini memiliki ukuran yang sama seperti sebelumnya, 1 inch x 1 inch x 1 inch. The Kube 2 hadir dengan menggunakan touch screen navigasi angka dari 1 sampai 4 yang dapat di pelajari oleh pengguna pemula untuk menghidupkan atau mematikan, memperbesar dan memperkecil suara, shuffle dan repeat. Apabila Anda sudah cukup mahir menggunakannya, Anda akan hafal di bagian mana yang harus disentuh tanpa harus melihatnya dan dapat mencabut angka-angka tersebut.



Pada bagian belakang terdapat sebuah slot kartu memori microSD dengan sebuah 3.5 mm jack port yang dapat digunakan sebagai penghubung untuk earphone dan pengisi daya pada The Kube 2. Teknologi audio yang diusung dapat menggunakan format mp3, wav dan wma. Untuk penyimpanan lagu menggunakan micro SD 4 GB hingga SD 32 GB yang dapat menampung 8000 lagu. Wow!

The Kube 2 dapat memutarkan lagu selama 6 jam dan dapat di charge selama 1 jam dengan menggunakan USB Charger. Untuk mengcopy lagu dari laptop atau komputer Anda tidak perlu khawatir, karena MP3 player yang memiliki berat 18 gram ini dilengkapi dengan USB reader yang memudahkan Anda dalam mengganti dan mengcopy lagu favorit Anda.

Harga : TBA

Hyundai H7

Hyundai H7


Setelah sukses dengan penjualannya yang terdahulu yaitu H22, Kini Hyundai speaker portable baru saja melahirkan inovasi terbarunya yaitu Hyundai H7. Hyundai H7 merupakan speaker portable berbentuk oval, dilengkapi dengan FM radio, left and right speaker: 40mm, Hi-Fi sound, dan super bass yang menghasilkan suara jernih dari netbook ato notebook yang Anda miliki.



Speaker portable Hyundai H7 di lengkapi dengan Desain bentuk oval dan memiliki 5 pilihan warna yang sangat catchy yaitu biru candy, merah candy, pink candy dan masih banyak lagi.

Speaker portable yang memiliki berat 138 gram ini dapat tersambung dengan USB, micro SD, earphone 3.5 mm, input & output with 3.5 mm slot ini menggunakan baterai lithium yang mampu bertahan hingga 8 jam. sehingga Anda tidak perlu repot membeli baterai bila speaker ini kehabisan daya.

Harga : TBA

Sony Tablet S

Sony Tablet S

Sony Indonesia meluncurkan yang merupakan komputer tablet dengan menggunakan sistem operasi Android 3.2 Honeycomb dengan nama Sony Tablet S, yang memberikan pengalaman kombinasi antara perangkat, konten, dan jaringan dalam hal hiburan digital.



Hadir dengan layar 9,4 inci WXGA 1280 x 800 TFT Colour LCD, Sony Tablet menggunakan prosesor NVIDIA Tegra 2 Dual Core ARM Cortex A9 1Ghz, memori 1 GB yang memiliki slot eksternal SD/SDHC, dengan konektivitas WiFi IEEE 802.11 b/g/n, Bluetooth 2.1 ataupun infrared, serta terdapat port USB 2.0, micro A-B connector.

Sony Tablet S menggabungkan berbagai teknologi yang dimiliki Sony, seperti kamera dengan Exmor for Mobile, kenyamanan pada sisi layar dengan TruBlack untuk mengurangi silau atau pantulan cahaya, dukungan musik dengan Walkman, terintegrasi dengan permainan digital dalam format Playstation, serta memiliki desain asimetris dengan kemiringan yang sesuai untuk digunakan secara nyaman baik vertikal dan horizontal, berukuran 241,2 x 10,1 - 20,6 x 174,3 mm dan berbobot 598 gram.

Tablet keluaran salah satu produsen elektronik terbesar di dunia ini berwarna hitam dengan kamera 1,3 megapiksel di sisi depan, warna putih pada kedua sisi samping, serta warna hitam di sisi belakang bersama speaker dan kamera 5 megapiksel.




Teknologi inovatif yang dihadirkan pada Sony Tablet S, seperti teknologi Quick View yang memungkinkan pengguna menjelajah internet menjadi lebih nyaman karena proses loading data yang lebih efisien dan lebih cepat, dan teknologi Quick Touch juga memberikan tingkat respon tinggi pada layar sentuh.



Fitur lain yang tak kalah menarik pada tablet ini yaitu fungsi remote control yang dapat menangkap informasi dari remote control umum, pengguna hanya menjalankan aplikasi dan arahkan remote kontrol melalui infra red di sisi atas Sony Tablet S dan seketika itu perangkat tablet dapat berfungsi selayaknya remote control, serta fitur throw content untuk menampilkan foto, video, dan musik ke layar LCD TV.

Tablet yang mampu bertahan selama 430 jam saat standby dan dapat digunakan selama 6 hingga 8 jam untuk menonton video ataupun WiFi ini dibandrol dengan harga 4,999 juta rupiah (16 GB) dan 5,599 juta rupiah(32 GB).

Pentax Q (Special review by d-ViAiPi crew)

Pentax Q

Kamera DSLR pada umumnya terasa membebankan bila dibawa lengkap bersama lensa-lensa lainnya, seperti lensa tele, lensa wide, dan lensa makro. Namun kehadiran kamera Pentax Q memberikan pengertian yang berbeda, bentuknya yang kompak dan ringan, namun kemampuannya sebagai kamera dengan jenis interchangeable lens yang memiliki kemampuan serupa dengan kamera DSLR, menghadirkan kemudahan dan keringkasan kepada penggunanya.



Kamera Pentax Q hadir dengan ukuran terkecil dan teringan pada jajaran kamera jenis interchangeable lens, memiliki dimensi lebar 31 mm, tinggi 57,5 mm dan panjang hanya 98 mm, berbobot hanya 200 gram. Pentax Q hadir dengan sensor yang lebih kecil, namun mampu menghasilkan gambar sebesar 12.4 megapixel dengan menggunakan sensor 1/2,3 inci CMOS. Kamera ini juga mampu melakukan pengambilan gambar dalam bentuk format RAW dan melakukan editing hasil foto langsung dari kamera melalui program SILKYPIX. Selain itu, kamera ini juga dilengkapi dengan Sensor Shift Share Reduction, sehingga pengguna akan tetap dapat menghasilkan gambar tajam walaupun dalam kondisi bergerak.




Kamera Pentax Q juga dilengkapi dengan berbagai lensa yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, seperti lensa standard prime, lensa standard zoom, dan juga terdapat 3 lensa pilihan yaitu lensa fish-eye, lensa toy wide, serta lensa toy telephoto.



Pengoperasian yang serupa dengan stuktur menu pada kamera DSLR, tentunya hadir pula pada kamera Pentax Q, seperti Program (P), Aperture Priority (Av), Shutter Piority (Tv) dan Manual (M). Untuk ketahanan, body pada Pentax Q dibungkus dengan bahas magnesium alloy pada sisi depan, belakang dan sisi atas yang memberikan ketahanan di tangan para fotografer.

Pentax Q hadir dengan kemudahan penggunaan pada layar sebesar 3 inci TFT color resolusi 460.000 titik HVGA. Dilengkapi juga dengan flash terintegrasi yang dapat dijauhkan (pop up) dari lensa pada sisi samping kamera, yang tentunya akan mempercantik hasil foto.




Fitur lain yang dimiliki adalah TTL Contrast Detection AF, ISO 125-6400, terdapat eksternal hotshoe P-TTL, terdapat port USB 2.0 hi-speed, port AV out, port HDMI out type D micro, dan kemampuan merekam video HD 1080p. Kemampuan lain yang tak kalah menarik adalah kecepatan merekam momen hingga 5 frame per detik, dan menyediakan media penyimpanan dengan SD, SDHC dan SDXC.

Kamera Pentax Q dijual dengan harga mulai dari 6,8 juta rupiah dengan beberapa pilihan lensa.

Street Fotografi

Street Photography

Street Photography atau fotografi jalanan adalah aliran fotografi yang menarik. Sedikit berbeda dengan fotojurnalistik yang fokusnya mengabadikan momen puncak/klimaks . Street photography bertujuan untuk merekam kegiatan sehari-hari . Foto biasanya diambil dari jarak dekat dan fotografer berada disekitar objek daripada dari jarak jauh.

Fotografer harus dapat mengambil gambar dengan diam-diam tapi bukan sembunyi dan melakukannya dengan cepat dan lugas.

Peralatan fotografer juga harus menunjang. Kamera klasik yang sering digunakan adalah kamera film buatan Leica. Saat ini, kamera SLR digital pun sudah sering dipakai. Lensa yang dipakai biasanya lensa pendek atau wide angle. 28mm, 35mm and 50mm biasanya adalah favorit fotografer jenis ini.

Memilih kamera digital SLR untuk fotografi jalanan cukup menantang, pertama kita memerlukan kamera berukuran kecil, tapi enak digenggam dan cukup responsif dalam auto fokus maupun saat mengambil gambar. Kamera saku kurang ideal dalam fotografi jenis ini karena kamera ini memiliki jeda dalam pengambilan gambar/ shutter lag. Kamera berukuran kecil penting karena kita tidak ingin orang-orang di jalan memperhatikan kamera kita.

Gaya street photografi dan fotojurnalisme sering dipadukan dalam meliput acara seperti pernikahan. Contoh legenda street photographer adalah Henri Cartier-Bresson.

Semua orang sekarang bisa dengan mudah menjadi seorang fotografer. Akibatnya membuat foto indah, bisa dilakukan oleh siapa saja. Tapi untuk membuat foto yang 'berbicara' atau yang memiliki fiosofi tertentu, tak banyak yang bisa melakukannya. Selama seorang fotografer masih menuruti kaidah 'foto indah' atau foto salon sesuai selera umum, ia akan terus terjebak untuk menyenangkan orang lain, tanpa memberi kesempatan kepada dirinya untuk menghadirkan dimensi lain dari karya-karyanya.

Mulailah membuat foto dengan sebuah pemahaman lain, dengan pengalaman lain. Jadikan foto karya Anda sebagai "potret diri" Anda. Jadilah seorang chef, bukan sekedar tukang masak. JAdilah arkitek, bukan sekedar tukang bangunan. Tak terlalu penting apa kamera yang Anda miliki. Asal mengerti teknik dasar, lalu bukalah hati dan pikiran. Biarkan energi dari subjek yang Anda foto merasuki.

Berikut beberapa trik dan tips untuk melakukan street fotografi dengan filosofi:

1. Think Simple

Tak perlu selalu mengharapkan kejadian yang luar biasa akan terjadi di depan Anda. Apapun yang ada di sekeliling Anda, bisa menjadi subjek menarik untuk diabadikan. Jadilah artis, salurkan insting artistik Anda.

2. Sabar

Menunggu saat yang tepat untuk menghasilkan sebuah peristiwa tertentu kadang diperlukan. Atau sabar dengan tekun mencoba berkali-kali membidik sebuah subjek yang sama demi hasil yang diharapkan.

3. Let "Them" Blur

Jangan hapus foto-foto yang menurut Anda blur. Foto-foto blur yang Anda hasilkan, bukan berarti Anda telah gagal menghasilkan foto bagus. Bagus bukan berarti tak baik. Cermati secara objectif. Rasakan dan ingat emosi apa yang Anda rasakan ketika Anda meng-click kamera Anda. Adrenalin dan energi Anda akan terekam dalam setiap jepretan yang Anda buat. Anda akan terkejut ketika menyadari bahwa Anda telah membuat 'hubungan' yang sangat dalam dengan subjek foto Anda.

4. Think Fast

Jangan ragu, ketika Anda merasa yakin untuk membidik sesuatu, lakukan saja. Kadang banyak moment yang terjadi sepersekian detik dan tak akan pernah terulang lagi.

5. Buat Foto Serial

Bidik apa saja yang pada saat itu menarik perhatian Anda. Dari satu trip ke trip lain, dari sesi pemotretan ke sesi pemotretan yang lain, Anda akan menemukan kemiripan thema dari subjek-subjek yang Anda ambil. Misalnya, seri foto grendel pintu dari setiap bangunan yang Anda kunjungi atau seri foto kehidupan nelayan dari berbagai daerah di Indonesia. Bisa juga seri foto potret maupun suasana pasar tradisional di berbagai daerah. Jika Anda mulai melatihnya, Anda akan terbiasa dengan segala macam thema yang beragam. Anda akan kagum dengan koleksi foto serial Anda setelah sekian lama Anda melakukannya.

6. Eksperimen

Jika mungkin, lakukan berbagai eksperimen dengan komposisi, shutter speed, cahaya, panning, etc. Berpikirlah seperti seorang chef yang sedang menciptakan resep baru. Maka Anda akan berekspreimen dengan segala teknik fotografi yang Anda kuasai dan pengalaman yang pernah Anda cecap.

7. Don't think, just shoot

Terlalu banyak pertimbangan kadang hanya membuat diri kita bingung. Anda bingung menentukan apakah subjek mau dibuat vertikal atau horisontal, Anda bingung mengatur shutter speed yang tepat, Anda bingung menentukan komposisi.

8. Think Fun

Gunakan imajinasi Anda. Seorang bikhu yang membujang seumur hidupnya, suatu ketika mengunjungi kursus perkawinan. Ah, tentu saja bukan kejadian sungguhan. Namun foto yang Anda hasilkan bisa bercerita sedemikian rupa.

9. Referensi

Sering mengunjungi toko buku untuk melihat buku-buku fotografi maupun design grafis, akan menambahwawasan dan apresiasi kita terhadap sebuah karya foto. Atau tengoklah bagaimana banyak cover buku maupun novel asing dibuat. Foto dijadikan ilustrasi. Tak semua terlihat indah bahkan dari segi teknik fotografi umum kadang melenceng. Namun kita bisa menicum betapa foto-foto tersebut penuh dengan arti.

Semoga bermakna bagi semuanya.

14 Tips untuk meningkatkan hasil foto Landscape

14 Tips untuk meningkatkan hasil foto Landscape

Tips ini ditulis oleh Pak Yadi Yasin, seorang fotografer senior dan member FN dan atas ijinnya saya bawa ke blog saya ini untuk dibagi dengan para pembaca semua. Karena saya sendiri adalah penyuka landscape, maka saya rasa tulisan ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi saya sendiri maupun pembaca.

Mungkin tips-tips ini ada yang terkesan kuno, oldies dan kurang “revolutionized” tapi mungkin ini adalah tips-tips dasar yang bisa dipergunakan sepanjang masa, terutama bagi yang ingin memulai mendalami landscape Photography.

Dari tips-tips dibawah akan juga menyinggung beberapa hal lain, seperti Rule of Third, Hyperfocal distance, dll yang hanya dijelaskan singkat krn bisa menjadi satu topik sendiri.

1. Maksimalkan Depth of Field (DoF)

Sebuah pendekatan konsep normal dari sebuah landscape photography adalah “tajam dari ujung kaki sampai ke ujung horizon”. Konsep dasar teori “oldies” ini menyatakan bahwa sebuah foto landscape selayaknya sebanyak mungkin semua bagian dari foto adalah focus (tajam). Untuk mendapatkan ketajaman lebar atau dgn kata lain bidang depth of focus (DOF) yang selebar2nya, bisa menggunakan apperture (bukaan diafragma) yang sekecil mungkin (f number besar), misalnya f14, f16, f18, f22, f32, dst.

Tentu saja dgn semakin kecilnya apperture, berarti semakin lamanya exposure.

Karena keterbatasan lensa (yang tidak mampu mencapai f32 dan/atau f64) atau posisi spot di mana kita berdiri tidak mendukung, sebuah pendekatan lain bisa kita gunakan, yaitu teori hyper-focal, untuk mendapatkan bidang fokus yang “optimal” sesuai dgn scene yang kita hadapi. Inti dari jarak hyper-focal adalah meletakan titik focus pada posisi yang tepat untuk mendapatkan bidang focus yg seluas-luasnya yg dimungkinkan sehingga akan tajam dari FG hingga ke BG.

Dengan DoF lebar, akibat penggunaan f/20 dan pengaplikasian hyper-focal distance untuk menentukan focus

2. Gunakan tripod dan cable release

Dari #1 diatas, akibat dari semakin lebarnya DOF yang berakibat semakin lamanya exposure, dibutuhkan tripod untuk long exposure untuk menjamin agar foto yang dihasilkan tajam. Cable release juga akan sangat membantu. Jika kamera memiliki fasilitas untuk mirror-lock up, maka fasilitas itu bisa juga digunakan untuk menghindari micro-shake akibat dari hentakkan mirror saat awal.

3. Carilah Focal point atau titik focus

Titik focus disini bukanlah titik dimana focus dari kamera diletakkan, tapi lebih merupakan titik dimana mata akan pertama kali tertuju (eye-contact) saat melihat foto.

Hampir semua foto yang “baik” mempunyai focal point, atau titik focus atau lebih sering secara salah kaprah disebut POI (Point of Interest). Sebetulnya justru sebuah landscape photography membutuhkan sebuah focal point untuk menarik mata berhenti sesaat sebelum mata mulai mengexplore detail keseluruhan foto. Focal point tidak mesti harus menjadi POI dari sebuah foto.

Sebuah foto yang tanpa focal point, akan membuat mata “wandering” tanpa sempat berhenti, yang mengakibatkan kehilangan ketertarikan pada sebah foto landscape. Sering foto seperti itu disebut datar (bland) saja.

Focal point bisa berupa berupa bangunan (yg kecil atau unik diantara dataran kosong), pohon (yg berdiri sendiri), batu (atau sekumpulan batu), orang atau binatang, atau siluet bentuk yg kontrast dgn BG, dst.

Peletakan dimana focal point juga kadang sangat berpengaruh, disini aturan “oldies” Rule of Third bermain.

4. Carilah Foreground (FG)

Foreground bisa menjadi focal point bahkan menjadi POI (Point of Interest) dalam foto landscape anda.

Oleh sebab itu carilah sebuah FG yang kuat. Kadang sebuah FG yang baik menentukan “sukses” tidaknya sebuah foto landscape, terlepas dari bagaimanapun dasyatnya langit saat itu.

Sebuah object atau pattern di FG bisa membuat “sense of scale” dr foto landscape kita. Apapun bisa menjadi object yg kuat di FG dari hanya rumput… … hingga batu.

5. Pilih langit atau daratan

Langit yang berawan bergelora, apalagi pada saat sunset atau sunrise, akan membuat foto kita menarik, tapi kita tetap harus memilih apakah kita akan membuat foto kita sebagian besar terdiri dari langit dgn meletakan horizon sedikit dibawah, atau sebagian besar daratan dgn meletakkan horizon sedikit dibagian atas.

Seberapa bagus pun daratan dan langit yang kita temui/hadapi saat memotret, membagi 2 sama bagian antara langit yang dramatis dan daratan/FG yang menarik akan membuat foto landscape menjadi tidak focus, krn kedua bagian tersebut sama bagusnya.

Komposisi dgn menggunakan prisip “oldies” Rule of Third akan sangat membantu. Letakkan garis horizon, di 1/3 bagian atas kalau kita ingin menonjolkan (emphasize) FG nya, atau letakkan horizon di 1/3 bagian bawah, kalau kita ingin menonjolkan langitnya.

Tentu saja hukum “Rule of Third” bisa dilanggar, andai pelanggaran itu justru memperkuat focal point dan bukan sebaliknya. Juga tidak selalu dead center adalah jelek.

6. Carilah Garis/Lines/Pattern

Sebuah garis atau pattern bisa membuat/menjadi focal yang akan menggiring mata untuk lebih jauh mengexplore foto landscape anda. Kadang leading lines atau pattern tersebut bahkan bisa menjadi POI dari foto tersebut.

Garis-garis, juga bisa memberikan sense of scale atau image depth (kedalaman ruang). Garis atau pattern bisa berupa apa saja, deretan pohon, bayangan, garis jalan,tangga, dst.

7. Capture moment & movement

Sebuah foto Landcsape tidak berarti kita hanya menangkap (capture) langit, bumi atau gunung, tapi semua elemen alam, baik itu diam atau bergerak seperti air terjun, aliran sungai, pohon2 yang bergerak, pergerakan awan, dst, dapat menjadikan sebuah foto landscape yang menarik.

Sebuah foto landscape tidak harus mengambarkan sebuah pemandangan luas, seluas luasnya, tapi sebuah isolasi detail, baik object yang statis maupun yg secara dinamis bergerak, bisa menjadi sebuah subject dari sebuah foto landscape. Untuk itu lihat #13.

8. Bekerja sama dengan alam atau cuaca

Sebuah scene dapat dengan cepat sekali berubah. Oleh sebab itu menentukan kapan saat terbaik untuk memotret adalah sangat penting. Kadang kesempatan mendapat scene terbaik justru bukan pada saat cuaca cerah langit biru, tapi justru pada saat akan hujan atau badai atau setelah hujan atau badai, dimana langit dan awan akan sangat dramatis.

Selain kesabaran dalam “menunggu” moment, kesiapan dalam setting peralatan dan kejelian dalam mencari object dan Focal Point seperti awan, ROL (ray of light), pelangi, kabut, dll. 3 jam pada satu lokasi menghasilkan ratusan shot dgn berbagai shading/shadow dan high-light pada object yang berbeda semua.

9. Golden Hours & Blue hours

Pada normal colour landscape photography, saat terbaik biasanya adalah saat sekitar (sebelum) matahari terbenam (sunset) atau setelah matahari terbit (sunrise).

Golden hours adalah saat, biasanya 1-2 jam sebelum matahari terbenam (sunset) hingga 30 menit sebelum matahari terbenam, dan 1-3 jam sejak matahari terbit, dimana “golden light” atau sinar matahari akan membuat warna keemasaan pada object.

Selain itu, saat golden hours juga akan membuat bayangan pada oject, baik itu pohon, atau orang menjadi panjang dan bisa menjadi leading lines spt yg disebutkan pada #6 diatas.

Jika kita memotret pada saat golden hours sudah lewat, atau pada saat matahari sudah terik, biasanya hasilnya akan flat atau harsh lightingnya krn matahari sudah jauh diatas.

Ini berlawananan dgn IR landscape photography yg tidak mengenal golden hours, dimana saat terbaik justru pada saat tengah teriknya matahari.

Blue hours adalah beberapa saat, biasanya hingga 20-30 menit setelah matahari terbenam (sunset), dimana matahari sudah tebenam, tapi langit belum gelap hitam pekat. Pada saat ini langit akan berwarna biru.

Jadi adalah kurang tepat, bahwa pada saat matahari sudah terbenam dan langit mulai gelap (oleh mata kita), kita langsung mengemas/beres2 gear/tripod kita. Justru pada saat ini kita bisa mendapatkan sebuah scene yang bagus dimana langit akan berwarna biru dan tidak hitam pekat.

Biasanya dgn long exposure, awan pun (walau kalau kita lihat dgn mata telanjang sdh tidak tampak) masih akan terlihat jelas dan memberikan texture pada langit biru.

10. Cek Horizon

Walaupun sekarang dgn mudah kesalahan ini dapat di koreksi dgn image editor tapi saya masih berkeyakinan “get it right the first time” akan lebih optimal.

Ada 2 hal terakhir saat sebelum kita menekan shutter:

  • Apakah horizonya sudah lurus, ada beberapa cara untuk bisa mendapatkan horion lurus saat eksekusi di lapangan, lihat #12
  • Apakah horizon sdh di komposisikan dgn baik, lihat #5 untuk pengaplikasian Rule of third.

Peraturan/rule kadang dibuat untuk dilangar, tapi jika scene yang akan kita buat tidak cukup kuat (strong) elementnya, biasanya Rule of Third akan sangat membantu membuat komposisi menjadi lebih baik. Memang dgn croping nantinya di software pengolah gambar, kita bisa memperbaikinya. Tapi kalau tidak dgn terpaksa, lebih baik pada saat eksekusi kita sudah menempatkan horizon pada posisi yang sebaiknya.

11. Ubah sudut pandang/angle/view anda

Kadang kita terpaku dgn sudut pandang atau angle yang umum kita lakukan, atau mungkin kalau kita mengunjungi suatu tempat yang sering kita lihat fotonya baik itu dimajalah atau website seperti di FN ini, kita menjadi “latah” dan memotret dgn angle yang sama.

Banyak cara untuk mendapatkan fresh point of view. Tidak selamanya “eye-level angle” (posisi normal saat kita berdiri) dalam memotret itu yang terbaik. Coba dgn high-angle (kamera diangkat diatas kepala), waist-level angle, low level, dst, coba berbagai format horizontal dan/atau vertikal.

Atau mencoba mencari spot atau titik berdiri yang berbeda atau tempat yang berbeda, misalnya dari atas pohon (ada memang fotografer senior yang saya kenal yang senang memanjat pohon untuk utk mendapatkan view yg berbeda, dan hasilnya memang berbeda dan unik), atau mencoba berdiri lebih ketepi jurang, atau bahkan tiduran ditanah… tentu saja dgn lebih mengutamakan keselamatan anda sendiri sbg faktor yang lebih utama dan menghitung resiko yang mungkin didapatkan.

Satu hal yang harus dipahami, mencoba dengan sudut pandang yang berbeda tidak selalu otomatis gambar kita akan lebih bagus atau lebih baik, tapi begitu sekali anda mendapatkan yang lebih bagus, dijamin pasti berbeda dgn yang lain.

Dengan sering ber-experimen dgn berbagai angle, lama-kelamaan insting anda akan terlatih saat berada di lapangan untuk mendapatkan tidak hanya angle yang bagus, tapi juga berbeda.

Jangan memotret berulang2 pada satu titik/spot. Cobalah untuk bergeser beberapa meter kesamping atau kedepan, atau bahkan berjalan jauh.

Juga sesekali coba untuk menoleh kebelakang untuk melihat, kadang bisa mendapatkan angle yang menarik dan berbeda.

3-5 exposure/jepretan pada satu titik dan “move on, change spot, change orientation (landscape <-> portrait), look back, change lenses”.

Terutama jika anda sering travelling, baik itu ke tempat yang sudah umum atau ke tempat yang jarang di kunjungi fotografer. Ada kalanya kita ada pada suatu spot dimana foto dari lokasi itu sudah merupakan lokasi “sejuta umat” dimana ratusan bahkan ribuan fotografer pernah memotret di spot yg sama dan menghasilkan foto yang mirip atau beda-beda tipis.

Gunakan foto-foto yang sering anda lihat tersebut sebagai referensi, pelajari dan aplikasikan tekniknya dan coba menemukan sesuatu yang berbeda. Make a difference.

12. Pergunakan peralatan bantu

Penggunaan beberapa peralatan bantu dibawah akan sangat membantu untuk mendapatkan foto landscape yang lebih baik.

- CPL filter

- ND filter

- Graduated ND filter, lihat disitu ttg Graduated Natural Density (Grad ND): What, How, & When

- Graduated color filter

- Bubble level jika tdk ada grid pada view finder atau gunakan focusing screen dgn grid, sangat membantu untuk mencapai levelnya horizon.

Memang dgn semakin mudahnya penggunaan software dan semakin canggihnya feature software pengolah gambar untuk memperbaiki/koreksi kesalahan pada saat eksekusi yang bisa mengatasi kesalahan exposure atau kemiringan horizon, penggunaan alat2 tersebut diatas kadang terasa kurang diperlukan, tapi umumnya “get it right the first time” akan bisa menghasilkan foto yang lebih baik dan natural, dibandingkan kalau foto itu harus dipermak habis-habisan nanti hanya agar bisa tampak “baik”.

Jika sudah melakukan segalanya dgn baik dan benar, akan lebih terbuka luas lagi kemungkinannya untuk mengolahnya dgn lebih sempurna nantinya.

13. Lensa yang dipergunakan

Kadang sering ada asumsi bahwa sebuah foto landscape itu harus menggunakan lensa yang selebar mungkin. Tapi dalam membuat sebuah foto landscape, semua lensa dapat dipergunakan, dari lensa super wide (14mm, 16mm, dst), wide (20mm – 35m), medium, (50mm – 85mm), hingga tele/super tele (100mm – 600mm). Semua range lensa bisa dan dapat dipergunakan.

Semua itu tergantung atas kebutuhan dan scene yang kita hadapi. Lensa wide/super wide kadang dibutuhkan jika kita ingin merangkum sebuah scene seluas-luasnya dgn memasukan object yang banyak atau yang berjauhan atau ingin mendapatkan perspektif yg unik.Tapi kadang sebuah tele bisa digunakan untuk mengisolasi scene sehingga lebih un-cluttered, simple dan focus.

Jika tiba pada suatu lokasi/spot, usahakan mencoba dgn semua lensa yang anda bawa. Jangan terpaku pada satu lensa dan memotret berulang-ulang.

Kadang diperlukan kejelian, untuk melihat dan mencari suatu bentuk unik atau pattern dari luasnya sebuah scene landscape, sehingga kita dapat meng-isolasi dgn menggunakan lensa yang tepat. Hanya dengan sering memotret dan menghadapi berbagai scene di berbagai kondisi yang dapat mengasah insting anda, baik itu object apa yang harus dicari ataupun lensa apa yg harus dipergunakan.

Penggunaan lensa yg tidak standard seperti fish-eye (baik itu yang diagonal maupun yang full-circular) bisa juga mendapatkan view yang menarik, tentu dgn pengunaan pada saat yang tepat. Tidak selalu penggunaan fish-eye menghasilkan foto yg “bagus” walau memang berbeda.

14. Persiapkan diri dan sesuaikan peralatan

Walau ini tidak berhubungan langsung, tapi kadang sangat menentukan. Sering kali kita membutuhkan research atau tanya dulu kiri kanan, baik itu dgn googling atau bertanya dgn fotografer yang sudah pernah kesana ke satu lokasi sebelumnya, terutama jika mengunjungi tempat yang berbeda jauh iklim maupun cuacanya, krn itu akan menentukan kesiapan kita baik fisik maupun peralatan yang harus dibawa, baik itu peralatan fotografi maupun peralatan penunjang.

Cek ulang dan test semua camera dan lensa yang akan dibawa. Akan lebih baik kalau semua perlataan yang akan dibawa dalam keadaan bersih, baik itu lensanya, filter2 maupun kamera (sensor) nya.

Membawa semua lensa yang kita punya kadang tidak bijaksana. Mungkin suatu trip hanya membutuhkan satu atau dua lensa saja, atau justru membutuhkan lebih dr itu krn kita sudah mempunyai gambaran atau informasi atau trip tersebut merupakan pengulangan trip yg sudah pernah dilakukan.

Mengetahui alam dan lingkungan dan adat (jika ada penduduknya) dari lokasi pemotretan juga akan sangat membantu.

Bahkan kadang dgn membawa peta (atau mungkin GPS) akan membantu kita menemukan suatu tempat atau spot, khususnya bila kita hunting di daerah ayng tidak ketahui atau lokasi yang kita tidak hapal.

Kesiapan diri dan peralatan akan menentukan apakah photo trip kita berhasil atau tidak.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah melindung seluruh peralatan yang anda bawa selama photo trip/hunting, baik itu hanya day-trip, overnight trip atau trip berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Sebelum berangkat, pastikan anda memilki check-list perlaatan apa saja yg anda bawa. Catat juga semua model dan serial numbernya.

dikutip dari :

http://www.ekowahyu.comsemoga bermanfaat... salam

Versailles Shop (Digimon,Digivice,D-arts,Figma,Zoids, Ragnarok, Roda Gundam, Rockman, FF)


NEW DIGIVICE D-SCANNER RED & BLUE @820RB, DP 250RB

NEW DIGIVICE:
NEW D3 SLYPIMON
NEW D3 RED HALSEMON
NEW D3 BLACK
NEW D3 VEEMON
ALL ITEM JAPAN VER @950RB
ALWAYS RELOAD STOCK


YU GI OH
KOTOBUYIKA DARK MAGICIAN GIRL 950RB...DP 300RB


NEW PLAY ARTS KAI ODIN 2,5JT
NEW PLAY ARTS SHIVA 3,3JT (INSTOCK)
NEW PATLABOR 1,5JT


FINAL FANTASY VII Advent Children
NEW KOTOBUYIKA SIERRA AIRCRAFT 750K
NEW KOTOBUYIKA SHADOW CREEPER 690K
DP @250RB



FLAMEDRAMON- DIGI EGG JAPAN VER 650RB
RAIDRAMON JAPAN VER 350RB (INSTOCK)

RODA GUNDAM WING ZERO 450RB
RODA UNICORN FULL MODE..450RB
DP @150RB

Shop Rules:
1. Jika BOS ingin PO/beli brg dr ane tp g punya duit?
ane ada solusinya.
*. ane terima DP RINGAN + CICILAN LUNAK 2-3BLN (rasanya cm saya aj yg begini XD) tapi saya batasi untuk beberapa orang saja, karena sy bukan seller TOP dengan modal gede ..hehe

2. Jika BOS2 semua sudah DP untuk PO/BO , jika cancel order dari pihak anda = DP HANGUS

3. Jika barang PO/BO sudah sampai di rumah saya, saya akan konfirmasi bos untuk melakukan pelunasan, maximum pelunasa 2mgg sejak konfirmasi dari saya..lebih dr itu DP HANGUS

4. NO CLAIM DAN RETURN (sebelum membeli tanya dulu kondisi brg, trutama untuk brg2 2nd..anda bertanya saya menjawab sejujur mungkin, anda tidak bertanya saya anggap anda sudah mantap dengan kondisi foto/gambar yang saya pajang )

5. MOTTO SAYA = ADA HARGA ADA RUPA (saya memberi hrg tergantung brg tersebut KW/ORI dan bagaimana kondisi barang tersebut, serta seberapa RARE barang tersebut)

6. Untuk barang2 new/MIB jika terjadi cacat produksi bukan tanggung jawab saya, karena masih MIB/NEW otomatis saya tidak dapat memeriksanya

7. Jika pesanan PO/BO terkena cut order dr pihak supplier maka duit bos sy refund 100%

8. Harga PO belum termasuk ongkir TIKI/JNE

9. Barang rusak / hilang dalam pengiriman bukan tanggung jawab seller, melainkan kesalahan ekspedisi pengirimannya, untuk itu silahkan bos2 sendiri yang menentukan jasa ekspedisi yang sekiranya menurut anda bagus, seller nurut saja

Contact Us / SMS: 08175076015

Bluder (Recipes)


Gateau Africain


Mokka Taart

Vruchten Taart

20 tips singkat fotografi

Berikut 20 tips singkat fotografi untuk anda menambah informasi dan kemampuan fotografi anda, saya yakin beberapa sudah pernah dilakukan tetapi semoga beberapa lainnya merupakan informasi baru. Klik tanda ¶ (jika ada) disebelah kanan masing-masing tip untuk melihat informasi yang lebih detail. Silahkan:

  1. Untuk melatih kemampuan panning anda, potretlah benda yang sedang bergerak dengan kecepatan normal (orang naik motor misalnya), gunakan mode shutter priority dan set shutter speed maksimal 1/30 detik, lebih lambat lebih baik. Perhatikan background anda! ¶
  2. Untuk memotret makro (jarak super dekat), aktifkan fitur Live View kamera digital anda agar lebih mudah memeriksa depht of field dan fokus.
  3. Filter CPL (polarisasi) sangat berguna untuk menghilangkan pantulan sinar matahari di air dan kaca, dan juga berfungsi memperbaiki warna langit. Pernahkah anda mengenakan kacamata hitam dengan polariser?
  4. Saat memotret bayi/anak-anak, pastikan anda memusatkan perhatian ke mata. Tak ada yang bisa mengalahkan keindahan mata anak-anak. ¶
  5. Megapiksel bukanlah fitur terpenting dari sebuah kamera, ukuran sensorlah fitur yang paling penting
  6. Untuk foto portait (wajah) di luar ruangan, usahakan ketika cuaca sedang mendung. Kalaupun tidak, carilah daerah yang redup dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sinar matahari membuat bayangan yang keras di wajah.
  7. Ketika anda memotret di kondisi minim cahaya dan kesusahan menggunakan autofokus, gantilah dengan manual fokus. Fitur autofokus dikamera biasanya cukup lama mencari titik fokus di kondisi remang-remang. ¶
  8. Untuk foto siluet, pastikan anda matikan flash serta gunakan mode sunset (untuk kamera pocket), untuk SLR gunakan mode manual dan ukurlah eksposur di area terang di belakang obyek. ¶
  9. Download-lah buku manual versi pdf untuk kamera anda, sehingga anda mudah melakukan pencarian secara cepat untuk kata yang ingin anda ketahui dibanding harus membolak-balik halaman kertas. ¶
  10. Sebelum berangkat memotret, periksa kembali setting kamera anda, jangan sampai anda mneggunakan setting yang salah (memotret landscape dengan ISO 1000 misalnya). Menurut para fotografer pro, urutan pengecekan yang baik adalah berikut: cek White Balance – aktifkan fitur Highlight warning – cek settingan ISO – cek ukuran Resolusi foto anda.
  11. Formatlah memory card hanya di kamera, jangan pernah memformat memory card dikomputer. Selain jauh lebih cepat dan mudah juga jauh lebih aman jika anda melakukannya di kamera.
  12. Jika anda memiliki kapasitas hard disk berlebih di komputer serta suka melakukan foto editing, gunakan format RAW saat memotret, jika tidak cukup gunakan JPG. ¶
  13. Jika anda benar-benar menyukai fotografi landscape, fotolah di jam-jam berikut: dari jam 5 sampai jam 8 pagi, serta dari jam 4 sampai jam 7 sore.
  14. Ketika memotret, lihatlah area paling terang yang masuk ke viewfinder anda. Kalau terangnya terlalu mencolok dibanding area lain, gantilah sudut pemotretan.
  15. Untuk memotret HDR, gunakan mode auto bracket. Satu lagi: untuk foto HDR landscape yang dahsyat, tunggulah sampai muncul mendung sedikit, lalu mulailah memotret. ¶
  16. Jika anda membeli lensa atau kamera bekas, pastikan anda melakukan transaksi dengan bertemu penjualnya secara langsung. Anda harus menguji barangnya, memegang dan mencobanya
  17. Sepanjang memungkinkan, gunakan settingan ISO serendah mungkin. Meskipun noise reduction bisa mengurangi noise yang dihasilkan oleh ISO yang tinggi, namun akan mengurangi detail foto secara keseluruhan. ¶
  18. Kalau warna membuat foto anda terlalu “sibuk” dan ramai, ubahlah foto anda menjadi foto hitam putih
  19. Untuk menghasilkan foto hitam putih yang bagus, perhatikan kontras dalam foto anda. Semakin banyak kontras (area gelap dan terang yang beragam), semakin bagus foto hitam putih anda. ¶
  20. Bawalah kamera kemanapun anda pergi, cara paling cepat meningkatkan kemampuan fotografi anda adalah dengan memperbanyak jam terbang, tidak ada yang lebih baik.

semoga sukses jepret-jepret...!!!

Writer: Andrey D

Tips komposisi & pencahayaan foto portrait model

Selama saya mengadakan workshop foto portrait model, pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana mendapatkan komposisi yang baik. Untuk pemula, ada beberapa aturan yang bisa membantu, seperti aturan sepertiga (rule of thirds), pola, bentuk, frame/bingkai, perspektif dan lain-lain.

Di foto ini, cahaya di latar belakang yaitu lampu-lampu gantung mengarah ke model, juga pantulan sinar dari bawah menuju model. Pencahayaan juga membantu membentuk wajah dan tubuh model. Wajah dan lengan model terlihat lebih tirus.
Kali ini saya akan memberikan beberapa tips bagaimana membuat komposisi lebih baik dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum. Salah satu kesalahan yang saya sering temui adalah ruang diatas kepala terlalu banyak.

#1 Bila daerah dibagian atas kepala model memang mendukung dan membentuk suasana foto, maka hal tersebut oke-oke saja. Tapi kalau tidak, sebaiknya tidak perlu membiarkan kebanyakan ruang di atas kepala model.

#2 Untuk fotografer yang berpostur tinggi, jangan lupa untuk mensejajarkan lensa sesuai dengan tinggi model dengan sedikit menekuk lutut. Bila yang di foto adalah foto close-up (foto kepala dan bahu saja) maka sejajarkan dengan hidung, bila komposisinya adalah 1/2 badan, sejajarkan dengan dada, bila komposisinya satu badan, sejajarkan dengan pinggang. Bila tidak disejajarkan, maka model akan terlihat lebih pendek dari sebenarnya. Sebaliknya, bila terlalu rendah, model akan terlihat lebih tinggi dan bagian bawah badan model (kaki, pinggul) akan terlihat lebih besar.

#3 Hal yang sangat penting lainnya yaitu memperhatikan latar belakang. Jangan hanya terpusat ke model saja, tapi perhatikan juga latar belakangnya. Sering sekali terdapat sesuatu di latar belakang yang menganggu, misalnya tiang listrik, kabel, orang-orang lain yang sedang berjalan, dan sebagainya. Bila latar belakangnya mengganggu dan memancing perhatian orang, sebaiknya memilih sudut lain atau pindah lokasi.

#4 Pencahayaan penting dalam komposisi foto, hindari cahaya frontal yang menyinari langsung ke wajah model, karena pencahayaan dari depan akan membuat wajah dan foto terlihat dua dimensi, tempatkan model atau sumber cahaya agak kesamping sehingga bayangan yang jatuh ke wajah membentuk wajah menjadi terlihat tiga dimensi.

di kutip dari : http://www.infofotografi.com/blog/2011/06/tips-komposisi-pencahayaan-foto-portrait-model/

Apa itu HDR (High Dynamic Range) dalam sudut pandang fotografi

HDR atau High Dynamic Range dimengerti sebagai suatu keadaan atau proses pembuatan foto yang mengandung rentang Dynamic Range yang besar, yaitu rentang perbedaan antara yang "terang" dan yang "gelap" sangat besar, disebut rentang exposure dinamis. HDR ini dulunya disebut HDRI (High Dynamic Range Imaging).

Pengertian HDR sebagai "proses", ada yang bilang kurang tepat, tetapi sudah terlanjur populer di forum-forum jadi ya kita pakai saja :)

Tiga Langkah Utama Cara Membuat Foto HDR :

1. Multi-Exposure

2. Merge

3. Tone-Map

Secara ringkas adalah sebagai berikut:

-Multi-Exposure: Membuat beberapa foto yang sama tapi berbeda exposure. (Bracketing).

-Merge: Gabungkan foto-foto itu dengan Merge HDR.

-Tone-Map: Lakukan Tone Map terhadap gabungannya untuk mengatur Tone terang gelapnya.

Itu adalah tiga langkah utama membuat HDR, yang akan dijelaskan lebih detail. Setiap anda ingin membuat foto HDR, mudah diingat ada 3 langkah utama dalam proses HDR di atas :)

"Multi-Exposure" / "Merge" / "Tone-Map"

Jadi kalau ada keadaan alam atau potret atau apapun di dunia ini yang mengandung perbedaan gelap dan terang yang sangat besar (Dynamic Range besar) anda bisa membuat foto HDR terhadap keadaan itu. Tidak selalu harus siang hari, juga malam hari banyak keadaan yang mengandung HDR.

Fake HDR (Pseudo HDR):

Ada juga HDR Palsu, yaitu melakukan Tone Map terhadap satu file yang diproses menjadi 3 file berbeda exposure, ini bukan HDR tetapi Fake HDR atau Pseudo HDR. Hasilnya memang bagus dan mak nyussss... tapi kadang-kadang tidak sempurna karena langkah pertama sebelumnya tidak dilakukan (MultiExposure).

Saya juga suka melakukan Fake HDR untuk memanfaatkan proses Tone Mapping.

maksud note ini adalah,memperlebar wawasan dan pengetahuan kita semua ttg definisi HDR it seperti apa sehingga bisa membuat HDR yg maksimal

keep share sobat

beberapa contoh gambar HDR yg menakjubkan...

http://romancerose.wordpress.com/tag/30-contoh-gambar-hdr-fantastis/

http://lingkarmerah.blogspot.com/2011/04/foto-hdr-yang-menakjubkan.html