Liputan6.com, Seoul: Setelah hampir sepekan, Korea Selatan akhirnya membebaskan tiga nelayan Cina. Ketiga nelayan asal Negeri Tirai Bambu ini ditahan saat kapal pukat mereka dan perahu patroli Korsel bertabrakan di wilayah perairan Korsel pada pekan lalu.
Seperti dilansir situs NHK, Ahad (26/12), kapal pukat Cina itu tenggelam pada Sabtu pekan lalu setelah menabrak sebuah kapal patroli penjaga pantai Korsel. Insiden ini membuat kapten kapal pukat itu tewas di lokasi kejadian [baca: Bentrok dengan Penjaga Pantai, Satu Nelayan Tewas].
Penjaga pantai menciduk sekitar 50 kapal Cina yang beroperasi secara ilegal di zona ekonomi eksklusif Korsel di Laut Kuning. Sebanyak delapan nelayan diselamatkan dari pukat itu. Lima dari mereka dijemput oleh kapal Cina di dekatnya, sedangkan tiga lainnya ditahan penjaga pantai Korsel.
Penjaga pantai menahan tiga nelayan tersebut lantaran dicurigai menghalangi tugas petugas. Mereka juga mengaku telah dengan sengaja menabrakkan pukat mereka ke kapal patroli. Pihak berwenang Korsel akhirnya memutuskan untuk tidak memberi sanksi apa pun kepada tiga nelayan itu karena dinilai tak terlibat langsung dalam insiden tersebut. Mereka kemudian diserahkan ke Kedutaan Besar Cina untuk Korsel, kemarin.
Pemerintah Cina bereaksi tajam setelah insiden itu, serta meminta kompensasi atas tenggelamnya pukat tersebut. Pemerintah Beijing juga mengatakan Korsel tidak memiliki hak mengontrol perairan tersebut karena wilayah itu dikendalikan oleh kedua negara.(JAY/ANS)
No comments:
Post a Comment