Hmmm,...ini adalah masalah yang telah terjadi dan terulang berkali-kali. Sampai saya bosan mendengarkannya, "TKI Indonesia Dianiaya di luar negeri"
Kali ini tim redaksi dari d-ViAiPi akan mencoba untuk mengupas masalah ini secara mendalam,....ini adalah review yang pertama kali diadakan hohoho
Setiap persoalan pasti ada sebab dan akibat atau yang dikenal dengan Karma dalam pelajaran agama Hindu dan Buddha, begitu juga dengan persoalan yang satu ini. Apa yang menjadi penyebab penganiayaan yang dihadapi oleh para TKI di luar negeri,.....??? Hmmm (menghela nafas lagi) begitu saya mengetahui hal ini, hati saya sungguh sakit, mengapa kita (manusia) yang memiliki derajat yang sama di mata Tuhan (katanya) bisa saling menganiaya??? Dalam hal ini saya kira Bangsa Indonesia tidak dapat serta-merta menyalahkan pihak kedua (majikan atau negara tempat TKI bekerja). saya kira kita juga perlu instropeksi diri, apakah kita sudah melakukan hal yang benar???
Secara hukum alam, kalau kita sudah melakukan hal yang benar tentunya kita tidak akan mendapatkan masalah, benar tidak!!?? Bagaimana dengan para TKI??
Ini menurut analisa saya secara pribadi ngak tahu benar atau salah, saya berpendapat bahwa para TKI yang dikirim ke luar negeri bukanlah orang-orang yang benar-benar siap bekerja, atau belum memiliki skill untuk bekerja.
Hmmm,....lagi-lagi ini mengenai mutu SDM bangsa Indonesia, di dalam negeri sendiri saja saya pernah mendapati pelayanan yang buruk dari seorang SPG salah satu minimart. Ketika saya sedang ingin membayar barang yang saya beli di kasir, ehhh SPG yang di kasir malah tidak menganggap saya dan bercanda dengan teman-temannya, sungguh pelayanan yang tidak proffesional. Hal ini hampir terjadi di semua minimart franchaise ini, ini terbukti kurangnya pengawasan dari pusat tentang tenaga-tenaga kerja yang mereka pakai. Ini bukanlah hal yang sepele atau kecil, karena ini bisa merusak citra dari minimart itu sendiri, bahkan banyak pula toko-toko yang bangkrut karena kurangnya profesionalitas dari pekerja-pekerja yang mereka pakai.
Mungkin hal tersebutlah yang mendasari hingga terjadinya penganiayaan TKI oleh para majikan mereka, karena para majikan sudah membayar mahal untuk mendapatkan TKI, dana mereka mendapati TKI mereka tidak dapat bekerja dengan benar, maka mereka kesal dan menganiaya-nya.
Sebenarnya para TKI belum benar-benar siap dalam hal skill untuk bekerja di luar negeri, mereka hanya memiliki pikiran atau ekspetasi untuk mendapatkan gaji yang besar jika mereka bekerja di luar negeri. Jadi percuma saja kalau pemerintah hanya membentuk team atau badan-badan perlindungan TKI, kalau TKI-nya sendiri tidak memiliki SDM yang cukup.
Sampai kapan-pun kasus penganiayaan terhadap TKI akan terus terjadi.
Jadi kesimpulannya, perbaikilah hal internalnya dulu, yaitu kualitas dari TKI itu sendiri.
Sekian dan terimakasih telah membaca sebuah ulasan dari ViAiPi team, Anda juga bebas berkomentar di post ini :D
(ViAiPi team @ 2011)
No comments:
Post a Comment